aku kira kebisuan hanya jeda dalam kata,
karena camar setia
menyapa nelayan yang melaut lepas
ketika tebaran jala merentang cakrawala
tentang ada keprihatinan
tentang pssi,
tentang banyak catatan
dan ingin mencari jawab
mengapa media kita miskin mengapresiasi sastra,
tentang hati yang gersang mencari pelampiasan lewat tontonan
lupakan saja
mari menghirup udara pagi parangtritis
dan biarkan kaki-kaki yang tak lepas menyapa pantai
mengejar debur ombak
ungkapkan dengan keindahanmu sendiri sebab setiap kepak sayap punya maknanya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar